KGPAA Mangkunegara X menambahkan, saat kirab pusaka dalem, para peserta kirab melakukan tapa bisu atau berjalan dalam kesunyian, untuk mewujudkan kebebasan batin dari gangguan hawa nafsu, emosi, penuh keberkahan dan mendapatkan keseimbangan batin memasuki tahun baru.
"Momen pergantian tahun malam satu Sura ini dilaksanakan penuh kesakralan, ketenangan dan penghayatan," tandas KGPAA Mangkunegara X.
KGPAA Mangkoenagoro X juga mengundang masyarakat ikut berpartisipasi, berefleksi menyambut tahun baru, karena rangkaian upacara dan prosesi adat yang dilaksanakan Praja Mangkunegaran tidak dapat terlaksana secara baik tanpa dukungan masyarakat luas.
Praja Mangkunegaran juga berharap rangkaian upacara dan prosesi adat Tahun Baru Jawa satu Sura Je 1958 dapat berjalan lancar, penuh makna dan dapat menarik perhatian lebih banyak masyarakat, sehingga bisa mengenal dan menghargai warisan budaya Indonesia.
Di samping itu, kegiatan rutin ini diharapkan bisa menjadi momentum penting dalam memperkuat rasa kebanggaan dan cinta terhadap budaya Nusantara.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait