SOLO, iNewsbadung.id - Konsisten lestarikan budaya dan tradisi, Solo Safari gelar syawalan atau bakda kupat setiap tahun.
Sebelumnya, saat masih bernama
Taman Satwa Taru Jurug selalu mengadakan Syawalan Jurug sebagai bentuk nguri-uri tradisi leluhur dan bentuk penghormatan kepada Raja Paku Buwono X yang merupakan raja yang menginisiasi adanya kebun binatang.
Dalam catatan sejarah, Sankar Adityas Cahyo, Marketing Manager Solo Safari menyebutkan bahwa kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug awalnya merupakan satwa peliharaan keraton, yang sebelumnya dipindahkan ke Taman Sriwedari atau biasa dikenal sebagai Bon Raja atau Kebon Raja.
General Manager Solo Safari, Shinta Adithya menjelaskan bahwa Taman Safari Indonesia telah berkomitmen melestarikan tradisi turun-temurun, sekaligus wujud syukur berakhirnya puasa di bulan Ramadhan.
“Apalah artinya tanpa adanya sejarah di masa lalu, jadi generasi kami terus melestarikan budaya-budaya di Indonesia ini,” terang Shinta Adithya.
Sementara terkait bakda kupat yang dilakukan Minggu (14/4/2024) di Solo Safari, tetap menghadirkan Jaka Tingkir seperti yang biasa dilakukan Taman Satwa Taru Jurug.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait