Tradisi Tumbas Toya yang Masih Dilestarikan Salah Satu Desa di Sragen, Ini Maknanya

Asarela Astrid
Tradisi Tumbas Toya yang masih dilestarikan salah satu desa di Sragen. Foto : iNewsbadung.id / Asarela Astrid

Prosesi tradisi Tumbas Toya belum selesai, karena sesudah mengambil air, sesepuh menuju nasi bancaan dalam tampah yang sudah disiapkan. 

Nasi bancaan ini berisi nasi putih, tahu, tempe goreng, bakmi, sambel goreng cecek, srundeng, rempeyek kacang dan kerupuk, di mana sebelum dibagikan, nasi bancaan ini didoakan sesepuh

Tradisi ini dilakukan agar seluruh warga Kalitengah jauh dari sakit penyakit, masalah, gangguan dan halangan, sehingga semua hajat yang akan dilaksanakan dapat berjalan lancar. 

"Minta lancar, seger waras (sehat) pada mengku dukuh (yang memangku dukuh, momong sing mbau rekso, dan diparingi slamet (diberi keselamatan)," ujar Mbah Mulyo. 

Selanjutnya, air sendang yang sudah dimasukkan botol dibawa sesepuh ke rumah pemilik hajat, diserahkan untuk memasak nasi. 

Semoga tulisan tentang tradisi Tumbas Toya yang masih dilestarikan salah satu desa di Sragen, ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. 

Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id agar semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***

Editor : Asarela Astrid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network