Tradisi Tumbas Toya yang Masih Dilestarikan Salah Satu Desa di Sragen, Ini Maknanya

Asarela Astrid
Tradisi Tumbas Toya yang masih dilestarikan salah satu desa di Sragen. Foto : iNewsbadung.id / Asarela Astrid

SRAGEN, iNewsbadung.id - Tradisi Tumbas Toya atau tradisi membeli air yang masih dilestarikan salah satu desa di Sragen ini belum banyak diketahui orang. 

Tradisi yang tidak diketahui pasti kapan lahirnya ini, merupakan tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan sebagian masyarakat Kalitengah, Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. 

Di sela-sela menjalankan tradisi Tumbas Toya, Mbah Mulyo, secara khusus menceritakan kepada iNewsbadung.id terkait tradisi ini. 

Menurut salah satu warga yang dituakan atau sesepuh yang selalu menjaga dan memimpin tradisi Tumbas Toya ini mengatakan, jika tradisi ini sering dilakukan beberapa masyarakat yang masih mempercayai. 

Tradisi ini biasa dilakukan untuk selamatan menjelang pelaksanaan proses kehidupan, seperti mantu, mitoni atau tujuh bulan, kelahiran anak hingga selamatan orang meninggal. 

Diawali dengan mempersiapkan sesaji atau sajen yang merupakan pelengkap atau sarana untuk penghantar doa dan membeli air, meliputi telur mentah, kacang hijau, cabe merah, bawang putih, bawang merah, bunga mawar dan uang receh Rp500. 

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network