Wilayah Prambanan pun panen atau menuai jiwa-jiwa baru yang ingin mendapatkan tanda baptis suci, maka pada tanggal 19 Januari 1924 di Desa Drini telah dibaptiskan pengikut-pengikut Kristus yang baru atas diri Bapak Tiwongso, Slamet, Wasiman, Sinem, Wongsorejo, Djuremi, Radjikem, Ranusetiko, mbok Ranusetiko, Soegito, dan Dipopawiro.
Sejak 19 Januari 1924 itulah, masyarakat Prambanan mengakui adanya “Guyuban Orang-Orang Kristen” atau “Kempalanipun Tiyang-Tiyang Kristen”. Guyuban itu kemudian diberi nama “Guyuban Drini” atau “Guyuban Prambanan. Guyuban Prambanan inilah yang pada akhirnya menjadi “cikal bakal” atau embrio lahirnya GKJ Prambanan, dan tanggal 19 Januari 1924 saat diadakan “sakramen Baptis Suci” yang pertama akhirnya dipakai sebagai Hari Jadi GKJ Prambanan. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait