Sayangnya Candi Bima kurang terawat, sehingga mengkhawatirkan mengingat pengaruh uap belerang menyebabkan batu-batu penyusun candi Hindu ini menjadi sangat rapuh.
Candi Dieng lain yang menunjukkan pengaruh India adalah Candi Arjuna, hal ini terlihat dari bentuk atap bertingkat dan menara-menara di setiap tingkatan atap.
Keistimewaan lain di Candi Arjuna adalah adanya spout makara di bawah relung dinding utara, dimana makara digunakan untuk mengalirkan air suci saat pemujaan dari bilik utama.
Candi Semar yang dibangun abad VII-VIII, juga menunjukkan pengaruh India, terbukti bentuk bangunan mandapa berfungsi sebagai tempat peziarah dalam acara prosesi keagamaan.
Candi-candi yang dibangun seperti Candi Srikandi, mulai menunjukkan gaya lokal, terlihat relung di tubuh candi dan menara atap.
Sedangkan perkembangan gaya seni bangun selanjutnya dapat dirunut melalui Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Dwarawati, terlihat relung dan menara atap semakin terlihat jelas.
Sedangkan gaya lokal Dieng ditunjukkan Candi Gatutkaca dengan relung sangat tegas dan atap menyatu dengan bangunan.
Candi-candi lain seperti Candi Parikesit, Candi Antareja, Candi Nakula, dan Candi Sadewa hanya tinggal nama atau tinggal berupa pondasi candi.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait