Secara perlahan, Gubernur Ansar menambahkan akan mendorong Pulau Penyengat sebagai kawasan multifungsi, tidak hanya sebagai kawasan wisata andalan.
Sebagai kawasan multifungsi, Pulau Penyengat diharapkan menjadi kawasan heritage, kawasan zero carbon, kawasan wisata religi, kawasan wisata menulis.
Terkait wisata menulis, dalam sejarah kerajaan di masa lalu tercatat bahwa para pejuang Pulau Penyengat memiliki kekuatan menulis, melalui pena-pena muncul Gurindam Dua Belas, serta kitab-kitab andalan yang sudah diamankan dan dibuat digitalisasi agar tidak rusak.
Silahkan share tulisan tentang
Menparekraf Sandiaga Uno dorong Desa Wisata Pulau Penyengat jadi Pusat Studi Budaya Melayu Islam dunia ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid