Saat berkeliling Plaza Wisnu, siswa-siswi mendapatkan edukasi terkait kebudayaan Bali, seperti
pengenalan beberapa kesenian tari budaya Bali antara lain Tari Kebyar Duduk, Tari Sekar Jepun, dan Tari Topeng Monyet.
Didampingi beberapa guru, 200 siswa ini terlihat senang dan antusias, termasuk saat menerima buku cerita bergambar, mendapatkan edukasi tentang rebana, serta angklung dari tim atraksi GWK.
Corporate Communication Division Head Alam Sutera Group, Rossie Andriani berharap, siswa-siswi ini dapat mempelajari literasi kebudayaan Bali yang indah dan kaya akan nilai luhur, sehingga dapat menjadi pedoman pemikiran, serta perilaku anak dalam masa pertumbuhan.
"Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada budaya literasi, tetapi juga mengedukasi kesenian musik dan tarian lokal Bali, termasuk belajar tari, bermain alat musik angklung dan rebana untuk menambah wawasan musik daerah," ujar Rossie Andriani.
Ditambahkan Rossie, program CSR untuk meningkatkan budaya literasi ini akan terus berkelanjutan selama tahun 2023, di mana hingga saat ini sudah sua kali dilakukan, mengajak 400.lwbih siswa-siswi sekolah dasar di Bali.
Kegiatan ini diakui Rossie sebagai upaya GWK Cultural Park dalam melestarikan kebudayaan lokal melalui berbagai kesenian dan budaya Bali termasuk menikmati pemutaran film di Sineloka, serta pementasan atraksi seni tari dan musik di Amphitheater, yang buka setiap hari pukul 11.00 hingga pukul 15.00 WITA dan pukul 17.00 WITA, pementasan di Plaza Wisnu pukul 16.00 WITA, serta di Lotus Pond pukul 18.00 WITA.
Semoga tulisan tentang Garuda Wisnu Kencana (GWK Cultural Park) gelar budaya literasi, kesenian musik dan tari untuk siswa-siswi sekolah dasar ini bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait