Gereja St. Antonius Purbayan, di Tempat Ini Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Dibaptis

Airlangga Maryanto
Gereja bersejarah Gereja Santo Antonius Purbayan-Di Sini Brigjen.Slamet Riyadi dibaptis. Foto : Keuskupan Agung Semarang

Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan pernah mengalami pemugaran pada sisi dalam gereja diperlebar tanpa mengurangi sisi historis bangunannya. 

Gereja Santo Antonius Purbayan  setelah menjadi Paroki, kini Paroki Purbayan memiliki banyak anak, dan cucu. Diantaranya Paroki di sekitar Purbayan, Paroki St. Petrus Purwosari (anak pertama), dilanjutkan Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan, Paroki San Inigo Dirjodipuran, Paroki St. Maria Kartasura, Paroki St. Paulus Kleco, dan sebagainya. 

Sejarah umat Katolik di Solo sangat luar biasa. Pada tahun 1950, di Solo sudah ada dua Gereja Katolik yang berdiri, yaitu Gereja St. Antonius Purbayan dan Gereja Katolik St. Petrus yang terkenal dengan sebutan “Gereja Gendengan”. Keberadaan dua buah Gereja ini menjadi bukti bahwa agama Katolik sudah mulai berkembang pesat di Solo dan sekitarnya.

Sebagai bentuk pengakuan berkembangnya umat Katolik di Solo, tanggal 19-20 Oktober 1951 diadakan konggres Umat Katolik Seluruh Indonesia di Pendopo “ndalem Kusumoyudan” Surakarta. 

Peran umat Katolik Solo tak hanya kegiatan kegamaan saja, tetapi juga perayaan Misa Tripria di lapangan Bruderan dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1952.  

Pada tahun berikutnya (1953), Monsigneur Albertus Soegijopranoto, SJ datang ke kota Solo untuk memberkati empat frater menjadi imam atau Romo dan kemudian dijamu Walikota Solo. 

Kebahagiaan ini diikuti perkembangan luar biasa dengan banyaknya warga Solo yang menjadi penganut Katolik.

Hal ini ditandai dengan jumlah baptisan yang mencolok di tahun 1954, meliputi 435 orang serta 106 bayi, serta baptisan siswa dari sekolah Yayasan Katolik (Kanisius, Marsudirini, dan Pangudi Luhur). 

Selama tahun 1954 yang dipermandikan sekitar 608 orang. Tidak heran bila pada misa malam Natal 1956 yang diselenggarakan di Balikota, undangan 2000 kartu tidak mencukupi.

Pada tahun 1957, Kanjeng Adipati Mangkunegoro VIII menyediakan Pendopo Agung untuk perayaan Natal. Mgr. Soegijopranoto, SJ Uskup Agung Semarang berkenan memimpin Misa Natal di Pendopo Mangkunegaran tersebut. 

Semoga tulisan Gereja St. Antonius Purbayan, di tempat ini Pahlawan Nasional Slamet Riyadi dibaptis dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id dan silahkan share tulisan ini. ***

Editor : Asarela Astrid

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network