Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan terletak di Jalan Arifin No. 1 Solo atau bersebelahan dengan Balai Kota Surakarta. Gereja Santo Antonius menjadi salah satu dari sekian banyak arsitektur peninggalan kolonial Belanda di Solo.
Gereja ini masih terlihat megah sebagai bangunan peninggalan Belanda. Meski umur gereja ini terhitung lebih dari satu abad, bangunan tersebut masih tampak kokoh dengan balutan cat berwarna putih.
Selain itu, bangunan yang memiliki gaya arsitektur khas juga dipenuhi dengan ornamen jendela kaca yang masih terlihat bagus meskipun telah termakan usia.
Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian. Gereja, pastoran dan satu bangunan lagi khas gereja Katolik yaitu bangunan yang menjulang tinggi melebihi tinggi bangunan gereja, yaitu bangunan yang di dalamnya terdapat lonceng (anjungan kapel).
Keberadaan Gereja Purbayan ini pun menjadi saksi bisu sejarah Kota Solo. Berdasarkan perjalanan historisnya, Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan merupakan salah satu bangunan pusaka yang menjadi cagar budaya di Kota Solo, sehingga sudah sepantasnya gereja menjadi bagian dari heritage masyarakat Kota Solo.
Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan letaknya sangat strategis, yaitu di sebelah Balai Kota Solo, dan berada di pusat Kota Solo, menjadikan Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan sering dikunjungi umat Katolik dari luar kota.
Selain itu gereja ini juga dilindungi UU Cagar Budaya, karena gereja ini merupakan salah satu dari banyak bangunan kuno di Kota Solo.
Di daerah sekitar Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan saat ini masih banyak ditemui beberapa bangunan kuno bernilai sejarah dan masih terjaga keasliannya, diantaranya Pasar Gede, Gedung Bank Indonesia, Benteng Vastenburg, dan tentu saja Keraton Kasunanan Surakarta.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait