GKI Klaten, Kisah Pertobatan Keluarga Tionghoa menjadi Tonggak Berdirinya Gereja

Airlangga Maryanto
GKI Klaten atau biasa disebut GKI Jago Klaten, berawal dari perjalanan pertobatan seseorang. Foto : IG @gkijagoklaten

KTKH Solo kemudian menugaskan seorang guru Injil Tan Poo Djwan (Pdt. Emiritus Paulus Tanoewidjaya) untuk  menggembalakan KTKH Klaten

Memasuki masa pendudukan Jepang yang membawa kesengsaraan bagi segenap rakyat Indonesia, kekristenan di Klaten masih dapat berjalan walau mengalami banyak cobaan. 

Namun yang tetap setia melayani di KTKH Cabang Klaten adalah Tan Poo Djwan yang berangkat dari Solo dengan mengayuh sepeda dengan  memakan waktu tempuh sekitar dua jam.

Menjelang kemerdekaan, kekristenan di Klaten banyak mengalami hambatan, bahkan untuk alasan keamanan kebaktian Minggu sering dibatalkan. 

Hal itu dikarenakan ada daerah yang sudah dikuasai tentara Republik, namun banyak pula daerah di Klaten yang masih dikuasai Belanda. 

Inilah yang menyebabkan Kekristenan di Klaten tersendat, dimana tidak hanya dialami KTKH Cabang Klaten, tetapi juga Gereja Negara (Indische Protestanche) di Gereja Jago.

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network