GKI Klaten, Kisah Pertobatan Keluarga Tionghoa menjadi Tonggak Berdirinya Gereja

Airlangga Maryanto
GKI Klaten atau biasa disebut GKI Jago Klaten, berawal dari perjalanan pertobatan seseorang. Foto : IG @gkijagoklaten

Bentuk kegiatan yang dilakukan semacam katekisasi atau persiapan baptis dan sidi, dimana akhirnya kegiatan gerejawi keluarga Kristen mula-mula ini semakin mengalami kemajuan.

Pada 1943 berkat kegigihan pemeluk Kristen mula-mula ini, di Klaten mulai terbentuk persekutuan orang Kristen dengan anggota dari berbagai macam suku bangsa, yaitu Tonghoa, Minahasa, Batak, Indo Belanda, dan Bumiputera. 

Melihat perkembangan menggembirakan ini, Arnold Geldermans (Kepala Sekolah Christelijke Hollands Chineese School)  mengusulkan agar Persekutuan ini dihimpun menjadi sebuah gereja.

Usulan ini mendapat sambutan sangat baik, maka kelompok Persekutuan ini kemudian menghubungi Gereja Kie Tok Kauw Hwee (KTKH) di Solo meminta izin bergabung dengan mereka.

Permintaan Persekutuan Kristen Klaten ini mendapat sambutan positip dari Gereja KTKH Solo, dan disarankan membentuk panitia. 

Kepanitiaan KTKH Klaten terbentuk dengan anggota, Sie Tjiang Kiat, M.A.Londa, Yoe King Djiang, dan Yoe Soen Nio, sehingga pada 9 Mei 1943, KTKH Cabang Klaten resmi berdiri.

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network