4. Ketentuan Siswa
RK / HIS Purabayan ini awalnya sampai kelas 7, hal ini sesuai aturan zaman itu, dimana siswanya adalah campuran putera dan puteri, berasal dari kalangan tertentu yang dapat bersekolah dan menggunakan pengantar Bahasa Belanda, dengan kepala sekolah Tuan Th. Vermelen dibantu enam orang guru.
5. Suster Fransiskan
Namun sejak 1926, pengelolaan RK / HIS Purabayan diserahkan kepada Bruder OO / FIC, sedangkan siswanya diserahkan kepada Suster Fransiskan (OSF).
6. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang pernah memimpin HIS Purabayan diantaranya Br. Yustus FIC, Br. Aquino FIC, dan Br. Fabianus FIC, dengan penjaga sekolah yakni Heru Hadiraharjo.
7. Kedatangan Jepang
Periode Tahun 1942 - 1945, dimulai
tahun 1942, saat tentara Jepang datang serta menjajah Indonesia, RK / HIS Purabayan pun terkena akibatnya, dimana Pemerintah Jepang berupaya agar sekolah RK/ HIS Purabayan ditutup, hingga bruder pengelola yang berkebangsaan Belanda pun ditangkap dan dipenjarakan.
8. Ganti Bahasa Pengantar
Upaya Jepang untuk menutup sekolah ini pun tidak terlaksana, karena berkat keuletan dan usaha RC. Harjosubroto bersama kawan-kawannya, sekolah pun masih dibuka, meski hanya sampai kelas enam, namun dengan dia bahasa pengantar yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang.
9. Berubah Nama
Untuk menghilangkan bau Belanda, RK / HIS Purabayan pun diubah dengan nama.baru, yakni SR Sempurna, dimana seorang bruder Jawa yakni Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC menjadi Kepala Sekolah.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait