Candi Sukuh adalah komplek percandian bernafaskan Hindu, yang menempati areal seluas 500 m², terdiri atas tiga teras bersusun.
Ketiga teras tersebut terbelah dua tepat di tengahnya oleh batu yang ditata membentuk jalan menuju ke gerbang teras berikutnya.
Bentuk Candi Sukuh sangat luar biasa, mirip seperti bangunan pemujaan Suku Maya di Mexico.
Masa pendirian Candi Sukuh bisa dilihat pada Candra Sengkala yang dipahatkan di gapura menuju teras pertama, dimana pada gapura paduraksa (gapura yang dilengkapi dengan atap), tepatnya di ambang pintu gapura dihiasi pahatan Kala (raksasa) berjanggut panjang.
Pada dinding sayap utara terdapat relief orang sedang berlari sambil menggigit ekor ular yang sedang melingkar.
Menurut ahli purbakala K.C. Cruq, pahatan tersebut merupakan Candra Sengkalan (sandi angka tahun) yang dibaca gapura buta anahut buntut (gapura raksasa menggigit ekor ular).
Sengkalan tersebut ditafsirkan sebagai tahun 1359 Saka atau tahun 1437 M, yang diyakini para ahli sebagai tahun selesainya pembangunan candi Sukuh.
Semoga tulisan Candi Sukuh, tempat sakral menebus noda dan cela ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, dan silahkan share tulisan ini. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait