Masjid Laweyan, Peninggalan Kasultanan Pajang yang Bersejarah dan Tertua di Surakarta

Airlangga Maryanto
Masjid Laweyan, masih terjaga hingga sekarang. Foto : Dinas Pariwisata Solo

Menurut Babad Tanah Jawi, Ki Ageng Henis (Ki Ageng Ngenis) adalah putera Ki Ageng Selo yang sering disebut sebagai Selo Anom, guru dari Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya. 

Sehingga tidakmengherankan ketika Mas Karebat naik tahta Pajang, kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya, tidak melupakan jasa gurunya.

Ki Ageng Henis mulai bermukim di Laweyan tahun 1540, sedangkan pendirian masjid berlangsung selang beberapa tahun kemudian. 

Sebagai penganut Islam, Kiai Ageng Henis turut berperan mengembangkan Islam di wilayah Pajang, untuk misi itu Ki Ageng Henis mendirikan sebuah masjid yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan. 

Sebelum  menjadi masjid, bangunan ini adalah sebuah panggung tempat persembahyangan agama Hindu Jawa di bawah pimpinan Ki Ageng Beluk.

Konon,  saat itu terjadi pertemuan  antara Ki Ageng Beluk dengan Ki Ageng Henis, akhirnya tempat pemujaan kemudian diserahkan Ki Beluk kepada Ki Ageng Henis, yang kemudian berubah fungsi menjadi masjid.

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network