Gereja Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan, Jejak Katolik di Kota Solo

Airlangga Maryanto
Gereja Santa Perawan Maria Regina Purbowadayan tampak dari depan. Foto : kas.or.id

Peresmian gereja disertai Misa Besar dipimpin Uskup Agung Semarang Mgr. Albertus Sugijopranoto SJ, dengan   hiburan yang dapat dinikmati masyarakat umum yaitu pentas wayang kulit. 

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk diadakan di depan halaman gereja selaras dengan bangunan Gereja Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan yang njawani maka hiburan pun njawani. 

Sejarah Umat katolik di Solo

Sejarah umat Katolik di Solo sangat luar biasa, karena tahun 1950, di Solo sudah ada dua Gereja Katolik yang berdiri, yaitu Gereja St. Antonius Purbayan dan Gereja Katolik St. Petrus yang terkenal dengan sebutan Gereja Gendengan.  

Keberadaan dua buah gereja ini menjadi bukti bahwa agama Katolik sudah mulai berkembang pesat di Solo dan sekitarnya.

Sebagai bentuk pengakuan berkembangnya umat Katolik di Solo, taggal 19 - 20 Oktober 1951diadakan konggres Umat Katolik Seluruh Indonesia di Pendopo Ndalem Kusumuyudan Surakarta. 

Peran umat Katolik Solo tidak hanya kegiatan kegamaan saja, tetapi juga perayaan Misa Tripria di lapangan Bruderan saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1952.  

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network