Tahun 1930, oleh guru Injil yang baru, Brotosudirjo, tempat ibadah dipindahkan ke pendapa Rumah Sakit Kristen di sebelah utara.
Saat itu Brotosudirjo dibantu Joyowaskito, sebagai penatua dan Hadiwasito, sebagai Diaken.
Tahun 1931, jemaat semakin bertambah, sehingga Majelis Gereja memikirkan tanah untuk membangun gedung gereja, sehingga empat tahun berikutnya yakni tahun 1935, setelah sekian lama mencari tanah untuk gedung gereja, serta berkat petunjuk Tuhan, akhirnya ditemukan tempat ideal untuk pembangunan gedung gereja.
Peletakan batu pertama menandai pembangunan gereja dilakukan Pendeta GD Kuiper, dimana kurang lebih dua tahun, pembangunan gedung gereja itu selesai, di tahun 1937.
Bulan Oktober 1937, gedung ini pun sudah dapat dipergunakan sebagai tempat ibadah, dimana susunan kemajelisan pada awal pemakaian gedung adalah Siswowardoyo, sebagai guru Injil dan Darmowiharjo menjadi penatua.
Penatuaa lain adalah Wirjodarsono, Mangunsukardi, serta Purwosardjono, sedangkan diaken adalah Karijodikoro, dan Praptosuhardjo.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait