KLATEN, iNewsbadung.id - Sejarah Gereja Kristen Jawa(GKJ) Delanggu, jejak kekristenan di Klaten Timur ikut mewarnai dan menjadi saksi perjalanan bangsa ini.
Kini, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Delanggu, genap berusia 91 tahun, sehingga lebih tua dari negara Indonesia, merupakan saksi perjalanan bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan.
Dalam perjalanannya, GKJ Delanggu ikut merekam jejak kekristenan di Klaten Timur yang pernah menjadi wilayah Mataram dan Belanda.
GKJ Delanggu berdiri megah di tepi jalan raya utama Solo Yogyakarta, tidak jauh dari Pasar Kota Delanggu, sejarah
berdirinya tidak dapat dipisahkan dari gerakan kaum muda terpelajar Boemipoetra, sekitar tahun 1925 yang akhirnya mengikrarkan Soempah Pemoeda tahun 1928.
Dirangkum iNewsbadung.id dari berbagai sumber, inilah catatan rekam sejarah Gereja Kristen Jawa(GKJ) Delanggu, jejak kekristenan di Klaten Timur.
Desakan kuat dari kaum muda terpelajar Boemipoetera menuntut perbaikan nasib akhirnya memaksa pemerintah Belanda mengeluarkan kebijaksanaan yang terkenal dengan nama “Politik Balas Budi”.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait