Prasasti yang mendukung Candi Badut adalah Prasasti Dinoyo, berangka tahun 760 Masehi, bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa Sansekerta.
Prasasti Dinoyo menceritakan bahwa pada awal abad delapan Masehi, ada sebuah kerajaan Hindu berpusat di Kanjuruhan dengan rajanya bernama Dewa Shima.
Raja Dewa Shima mempunyai putra bernama Liswa, kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, bergelar Gajayana.
Dari nama kerajaan yang pernah berdiri di daerah Malang bernama kerajaan Kanjuruhan itulah nama Stadion Kanjuruhan diambil.
Sementara Stadion Gajayana diambil dari nama Raja Kanjuruhan, yaitu Raja Liswa, bergelar Gajayana.
Semoga tulisan Candi Badut, jejak kebesaran Hindu dan pengakuan bagi penyiar Agama Hindu di Jawa Timur ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan terus tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id dan silahkan share tulisan ini agar dapat diketahui dan menjadi referensi bagi para pembaca. ***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait