Kegigihan Garuda membebaskan ibunya dari belenggu perbudakan Dewi Kadru dan para naga inilah yang menginspirasi Raja Anusapati untuk membebaskan derita batin Ibunda Ken Dedes yang diperistri Ken Arok setelah membunuh Akuwu Tunggul Ametung, Ayahnya.
Sebagai seorang putra, dia yang paling tahu derita Ibundanya Ken Dedes, apalagi setelah Ken Arok juga mengambil istri Ken Umang.
Candi Kidal merupakan Candi Hindu (Siwa) yang menghadap ke barat dengan dilengkapi tangga masuk ke bilik candi.
Denah bangunan berbentuk segi empat dengan gaya Jawa Timur yang menonjol, yaitu bentuk bangunan candi yang tinggi dan ramping, sedangkan di atas pintu masuk candi Kidal dihiasi hiasan kepala Kala, begitu pula pada relung-relungnya.
Atap Candi Kidal sebagian telah rusak, kemungkinan besar atap Candi Kidal berbentuk kubus seperti lazimnya candi-candi di Jawa Timur.
Dalam Kitab Negarakertagama tulisan Mpu Prapanca, disebutkan bahwa Bathara Anusanatha (Raja Anusapati) didharnakan di Kidal dan diwujudkan sebagai Siwa.
Namun, sekarang arca tersebut sudah tidak ditemukan lagi di bilik utama candi.
Nama “Kidal” yang memiliki arti kiri, mengandung dua pengertian, pertama, Raja Anusapati adalah pengikut aliran Siwa yang menyimpang dari ajaran Siwa.
Hal itu tampak pada pemilihan relief cerita yang ada di candi Kidal yang lebih memilih cerita Garudeya (cerita yang popular di kalangan penganut aliran Wisnu) daripada memilih relief cerita bertema Siwa.
Editor : Asarela Astrid