Implementasi “Politik Balas Budi” diantaranya adalah perbaikan nasib kaum Boemipoetera di bidang kesehatan dan pendidikan.
Di bidang kesehatan, pemerintah Belanda mendirikan Rumah Sakit di kota-kota besar, sementara untuk pendidikan, mendirikan sekolah, meskipun awalnya hanya untuk kaum bangsawan.
Di kota Klaten, Belanda mendirikan Rumah Sakit Kristen / RSK Tegalyoso, sekarang adalah RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten dan Rumah Sakit Kristen / RSK Delanggu sekarang Puskesmas Delanggu.
Bersamaan dengan keberadaan Rumah Sakit Kristen di Delanggu, tonggak kekristenan mulai ditancapkan di Delanggu, Klaten Timur.
Kekristenan dimulai dengan kebaktian bersama para pegawai RSK di bawah pimpinan Mantri Kesehatan RSK Delanggu, yaitu Darmosasoma, bertempat di rumah dinas Mantri Kesehatan, atau sebelah selatan komplek RSK Delanggu.
Semakin hari, jemaat yang hadir mengikuti kebaktian bertambah, tidak hanya para pegawai RSK Delanggu, tetapi ditambah beberapa orang guru dari Sekolah Rakyat Kristen Kepoh, serta guru-guru Sekolah Kristen Nglungge hingga berjumlah 12 orang.
Editor : Bramantyo