Mungkin ada juga yang bertanya jika semua itu membuang waktu, uang, kebahagiaan dan kebersamaan dengan keluarga.
Tapi berbeda jika kita bisa melihat, serta merasakan karya kasih Tuhan dalam hidup, maka ini semua akan menjadi motivasi, keteguhan, keikhlasan dan cinta kasih sejati dalam menjalankan pelayanan di gereja, keluarga ataupun masyarakat.
Kita juga bisa belajar dari perempuan Samaria, dimana ia seorang sederhana, tidak terpandang, tidak diperhitungkan komunitasnya, serta dianggap sampah masyarakat.
Tetapi ia tidak mengeraskan hati, mau memberitakan kasih Tuhan Yesus sebagai persembahan terbaik, karena melalui rasa syukur dan kesetiaan Tuhan Yesus dalam dirinya, sudah memotivasi serta mendorongnya melakukan terbaik untuk Tuhan.
Saat perempuan itu menerima "Air Kehidupan", ia segera pergi memberitakan semua orang (ayat 28,29), bahkan menjadi pemberita Injil.
Karena saat seseorang mampu merasakan kasih kesetiaan Tuhan dalam hidup, ia akan memanfaatkan waktu untuk hal-hal berguna dan membangun kehidupan, sebagai wujud pelayanan kepada Tuhan.
Editor : Bramantyo