Dalam perjalanan perempuan Samaria, justru banyak orang Samaria percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 39).
Awalnya ia bukan perempuan baik, dan ditambah dari Samaria, yang dianggap orang Yahudi bukan bangsa pilihan.
Tetapi ia belajar banyak dari Tuhan Yesus tentang "Air Hidup yang memberikan kehidupan abadi, dan belajar menjadi manusia yang tidak mengeraskan hati untuk menerima "Air Hidup" sejati.
Di dalam masyarakat Timur Tengah, pertemuan atau perjumpaan di dekat sumur adalah sangat wajar (Kejadian 24: 10; Keluaran 2: 15).
Sumur-sumur, dianggap sebagai sumber mata air, dimana menjadi petunjuk jalan para pengembara di dalam dunia, bahkan bukan hanya sebagai tempat minum manusia, namun juga hewan-hewan, serta bekal perjalanan selanjutnya.
Percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria menjadi berita perjalanan rohani seseorang, dimana akhirnya menemukan "Sumber Air Rohani", yakni Tuhan Yesus.
Editor : Bramantyo