get app
inews
Aa Read Next : Perkampungan Gelgel di Klungkung Bali Desa Islam Tertua, Diawali dari 40 Prajurit Muslim Majapahit

Jasad Manusia Jadi Pupuk AS Legalkan, Begini Pandangan Islam

Senin, 09 Januari 2023 | 05:30 WIB
header img
Beberapa negara bagian Amerika Serikat menjadikan jasad manusia sebagai kompos dan UU dilegalkan (Foto: grafis Sindonews)

BADUNG, iNewsbadung.id - Amerika Serikat melegalkan undang-undang baru yang mengizinkan jasad manusia dijadikan pupuk kompos.

New York menjadi negara bagian keenam yang mengizinkan praktik pengomposan mayat manusia. Bagaimana pandangan Islam terhadap hal ini?

Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa setiap manusia pasti mengalami kematian dan tak seorang pun tahu kapan di mana ia meninggal dunia.

Islam sangat menghormati orang yang meninggal dunia. Muslim yang meninggal dunia wajib diperlakukan dengan baik mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya.

Mengurus jenazah ini hukumnya fardhu kifayah atas umat muslim yang masih hidup.

Bahkan sewaktu memandikannya, tubuh mayit harus diperlakukan dengan lembut.

Baik ketika membalik, menggosok anggota tubuhnya, menekan perutnya, atau pun melemaskan persendiannya. 

"Dalam Islam, mayit manusia itu terhormat. Tidak boleh disakiti sebagaimana masa-masa hidupnya," kata Ustaz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.

Ustaz Farid Nu'man menukil salah satu riwayat dari Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Mematahkan tulang seorang mayat, sama halnya dengan mematahkannya ketika dia masih hidup." (HR Abu Dawud No 3207, shahih)

Maka menyakitinya ketika sudah wafat adalah sama dengan menyakitinya ketika masih hidup, yaitu sama dalam dosanya. 

(Imam Abu Thayyib Abadi, 'Aunul Ma’bud, 9/18) karena mayit juga merasakan sakit. (Ibid) Apalagi jika itu mayit muslim maka menyakiti seorang mukmin ketika matinya, sama dengan menyakitinya ketika dia masih hidup (Lihat Al-Mushannaf Ibnu Abi Syaibah No 12115)

"Zaman ini pun sama sekali tidak dalam kondisi darurat menggunakan mayat manusia sebagai pupuk. Kalau pun darurat masih banyak alternatif yang bisa dipakai," kata Ustaz Farid Nu'man Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.

Editor : Dian Burhani

Follow Berita iNews Badung di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut