Raja Bali menyetujui permintaan Majapahit, tanpa rasa curiga. Gajah Mada bersama Kebo Iwa kemudian mohon pamit kepada Raja Bali untuk ke Majapahit. Mereka berjalan mengarah ke selatan menuju pesisir pantai. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengarungi lautan.
Ketika sampai di tengah lautan, tiba-tiba Kebo Iwa terjatuh dan masuk ke dalam lautan. Hal tersebut memang telah direncanakan sebelumnya oleh Gajah Mada untuk menyingkirkannya. Akan tetapi, berkat kesaktian yang dimilikinya, Kebo Iwa mampu berenang menyusul Gajah Mada.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya sampailah di Pantai Banyuwangi. Di sana mereka mampir di rumah Raden Arya. Keesokan harinya Gajah Mada melanjutkan perjalanannya ke Majapahit , dan minta kepada Kebo Iwa untuk menunggunya. Karena dia akan melaporkan terlebih dahulu hasil perjalanannya ke Bali.
Sesampainya di Istana Majapahit, Gajah Mada langsung menghadap Ratu Tribhuwana Tunggadewi, dan melaporkan hasil kunjungannya ke Pulau Bali. Gajah Mada juga melaporkan bahwa telah berhasil membawa Kebo Iwa, dan sekarang telah menunggu di Banyuwangi.
Setelah melalui perundingan yang cukup panjang, akhirnya diputuskan bahwa upaya yang ditempuh adalah dengan menyediakan seorang gadis cantik untuk Kebo Iwa. Lalu diutus seorang untuk menjemput Kebo Iwa yang ditinggal Gajah Mada di daerah Banyuwangi.
Gajah Mada lalu menyambut kedatangan Kebo Iwa, dan mengajukan permintaan kepadanya agar berkenan membuat sumur air yang nantinya akan dipersembahkan untuk wanita calon pendampingnya, dan bisa dimanfaatkan rakyat Majapahit yang saat ini sedang kekurangan air.
Kebo Iwa memiliki jiwa besar dan lurus hatinya, akhirnya dia pun meluluskan permintaan tersebut. Lalu Kebo Iwa segera membuat sebuah sumur air di tempat yang telah ditentukan. Dalam waktu yang cukup singkat, sumur telah tergali cukup dalam.
Namun belum ada mata air yang keluar. Sementara di atas lubang sumur yang digali Kebo Iwa, para prajurit Majapahit terlihat berkerumun, nampak mereka memusatkan perhatian pada Gajah Mada. Seakan mereka menantikan sesuatu perintah.
Tiba-tiba Gajah Mada memerintahkan untuk menimbun sumur yang digali Kebo Iwa dengan batu. Seketika itu juga, para prajurit menimbun kembali lubang sumur yang sedang dibuat Kebo Iwa.
Kebo Iwa sangat terkejut dan berusaha menahan jatuhnya batu. Dalam waktu yang singkat, lubang sumur itu pun tertutup rapat. Mengubur Kebo Iwa di dalamnya.
Editor : Dian Burhani