Ditambahkan Yuliana Nurlinda, perlombaan ini sangat berkesan karena dapat bertemu banyak peserta dari negara lain dan mengenal banyak budaya baru melalui acara malam kebudayaan.
Tidak hanya itu, Yuliana Nurlinda dan teman-teman dapat mengangkat nama UTP Surakarta, sehingga bisa terdengar sampai negara tetangga.
"Kita sudah membuktikan bahwa UTP Surakarta mampu bersaing di kancah internasional, UTP tidak sepele," tandas Yuliana.
Kompetisi tahunan ini menantang para peserta untuk merancang dan memproduksi beton berkinerja tinggi, dengan mempertimbangkan kekuatan, ketahanan, serta aspek keberlanjutan lingkungan.
Terkait ketentuan pada kompetisi ini,
Yuliana mengatakan bahwa tantangan yang diberikan sangat ketat, tetapi Tim Rancang Bangun UTP Surakarta sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan inovasi beton yang dikembangkan.
Dalam kompetisi ini, Tim Rancang Bangun UTP Surakarta berinovasi menggunakan abu batu, sebagai pengganti aggregat halus dan sica viscocrete sebagai additive.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait