Dosen Fakultas Pertanian UTP Khawatirkan Dampak Kesehatan BPA

Asarela Astrid
Gambaran wadah makanan dan minuman dari plastik. Foto : iNewsbadung.id / Asarela Astrid

"Stres oksidatif dapat merusak DNA, protein dan lipid, yang akhirnya berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, gangguan neurodegenerative sampai penuaan (aging)," terang Sapto. 

BPA mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan reseptor hormon dalam tubuh (seperti reseptor estrogen) dengan jangka waktu singkat, bahkan sebelum dimetabolisme dan dikeluarkan. Interaksi ini dapat menyebabkan respons biologis yang bertahan lebih lama dari keberadaan BPA itu sendiri dan sistem endokrin sangat sensitif sehingga paparan BPA dalam waktu singkat pun dapat menyebabkan perubahan regulasi hormonal, yang mengarah pada perkembangan. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme dan reproduksi.

Ditegaskan Sapto Priyadi, BPA juga dikenal sebagai zat obesogenik karena kemampuannya mempengaruhi diferensiasi sel lemak (adipogenesis) sehingga bisa meningkatkan penyimpanan lemak dalam tubuh dan mengganggu regulasi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme energi, yang menyebabkan obesitas. 

Dampak klinis BPA sering dikaitkan dengan paparan selama fase perkembangan kritis, antara lain selama kehamilan atau masa kanak-kanak awal. 

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network