Dahulu, abdi dalem, penjual di pasar dan ibu-ibu rumah tangga, dikatakan Teguh, memakai jarik tanpa diwiru, kecuali acara-acara penting keraton, resepsi.
Walikota Surakarya yang baru saja dilantik ini mengajak para undangan untuk menciptakan masa kekinian ini dengan mengingat budaya yang sudah ada dan sudah berjalan.
Untuk keseharian, Walikota Teguh menyebutkan bahwa untuk berdandan sehari-hari tidak perlu ke salon, karena yang diperlukan adalah melatih diri.
Saat memberikan sambutan di Narendra Restaurant, The Sunan Hotel Solo, Teguh Prakosa mengingatkan bahwa Kota Surakarta memiliki beberapa view yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan parade.
Seperti Balekambang, di dekat kolam dengan iringan musik Bengawan Solo terlihat sangat bagus, apalagi jika ditambah permainan lampu.
Selain itu ada pelataran Keraton Kasunanan yang dapat menjadi stage untuk parade kebaya, yang terpenting diingatkan Teguh agar tidak menggunakan jarik parang.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait