Menurut Mohammad Ali, keunggulan sekolah tidak ditentukan dari guru-guru yang sudah sarjana strata satu atau belum. Apalagi semua guru sudah sarjana, di mana hal ini merupakan kurikulum nasional yanh dijalankan semua sekolah.
Karena itu, sekolah Muhammadiyah memiliki kurikulum berbeda, bahwa
titik perbedaan terletak apakah Ismuba itu hanya di teks, buku, hanya disampaikan di kelas atau menjadi living value seluruh guru-guru di sekolah Muhammadiyah.
Otomatis hal ini akan menjadi faktor determinan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk dapat berkiprah, sehingga pelayanan kepada siswa dan masyarakat betul-betul prima.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Solo, sekaligus guru Ismuba, Suratman, S.Pd.I., mendukung penerapan kurikulum baru Ismuba.
Menurut Suratman, penerapan lebih bagus karena melibatkan semua guru dan terintegrasi dengan mata pelajaran umum.
“Kurikulum Ismuba lebih mengedepankan orientasi dan implementasi di lapangan. Artinya tidak banyak teori, namun banyak praktek sehingga tertanam karakter-karakter Ismuba di siswa dan menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Suratman di hadapan 180 orang tamu.
Semoga tulisan tentang Majelis Pendidikan PDM Solo gelar workshop, sebut akan keluarkan kurikulum baru, bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait