Majelis Pendidikan PDM Solo Gelar Workshop, Sebut akan Keluarkan Kurikulum Baru

Asarela Astrid
Majelis Pendidikan PDM Solo gelar workshop kurikulum. Foto : iNewsbadung.id / Istimewa

SOLO, iNewsbadung.id - Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo gelar workshop kurikulum Ismuba (Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab). 

Menurut Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Tengah, Dr. Iwan Junaedi, S. Si., M. Pd., Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan mengeluarkan kurikulum baru Ismuba (Al Islam, Kemuhammadiyah dan Bahasa Arab). 

Disebutkan Iwan Junaedi, salah satu perbedaan kurikulum baru dan lama adalah kurikulum ini berbasis pada aktivitas dan program pembiasaan. 

“Kurikulum baru ini, selain intrakurikuler, kokulikuler, dan ekstrakurikuler, juga ada program pembiasaan, di mana program pembiasaan ini, prakteknya nanti guru-guru akan terlibat," jelas Iwan Junaedi. 

Iwan Junaedi menambahkan, bahwa semua guru akan menghandel kegiatan hizbul wathan, tapak suci, kegiatan harian, doa harian, tahfiz, tahsin dan lainnya. 

Kegiatan-kegiatan disebutkan Iwan Junaedi akan dikelola semua guru yang memiliki kompetensi. 

Jumlah jam belajar yakni tatap muka adalah 30 persen, sedangkan 70 persen merupakan implementasi di lapangan yang terkontrol dan terkendali dalam program pembiasaan.

Kurikulum inilah yang membedakan kurikulum sekarang dengan sebelumnya, karena Ismuba lebih implementatif dan tidak terlalu teoritis.

"Muatan materi Ismuba akan lebih kepada praktek-praktek harian dibanding tataran teoritis yang dihafal,”  tambah Iwan Junaedi. 

Dr. Iwan Junaedi berharap Ismuba akan menjadi pembelajaran bermakna, artinya Ismuba akan menjadi praktek kehidupan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. 

Ke depan  akan terbangun generasi yang berbeda dengan sebelumnya, karena mereka terbangun dari kebiasaan dari dalam sekolah dan juga luar sekolah. 

Ini adalah praktek keagamaan yang dijalankan, dilaksanakan dan diamalkan.

Ismuba sebagai core value dan living value

Sementara itu, menanggapi perubahan kurikulum Ismuba, Dr. Mohammad Ali, S.Ag., M.Pd., Ketua Majelis Pendidikan Solo, berharap, workshop ini dapat memahamkan guru-guru sekolah Muhammadiyah terhadap perubahan kurikulum Ismuba. 

Mohammad Ali menambahkan, perubahan kurikulum Ismuba benar-benar sangat meringankan sekolah, di mana pola kurikulum Ismuba akan lebih hidup, lebih mudah dipahami, lebih terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan di sekolah. 

“Ismuba menjadi core value, nilai inti dalam pengembangan sekolah, bukan lagi menjadi mata pelajaran yang ditempelkan begitu saja," terang Mohammad Ali. 

Ditambahkan Mohammad Ali, inti pendidikan Muhammadiyah adalah Ismuba, bahkan bisa dijalankan jika semua guru dan karyawan menjadikan Ismuba sebagai living value, sebagai nilai-nilai hidup. 

Nilai-nilai yang hidup yang dimaksud Dr. Mohamad Ali adalah bagaimana nilai-nilai itu tercermin dalam cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak guru-guru di sekolah Muhammadiyah. Itulah yang disebut Ismuba sebagai living value.

Dr. Mohammad Ali menegaskan mata pelajaran Ismuba menjadi pembeda sekolah Muhammadiyah dengan sekolah lain. 

Menurut Mohammad Ali, keunggulan sekolah tidak ditentukan dari guru-guru yang sudah sarjana strata satu atau belum. Apalagi semua guru sudah sarjana, di mana hal ini merupakan kurikulum nasional yanh dijalankan semua sekolah.
 
Karena itu, sekolah Muhammadiyah memiliki kurikulum berbeda, bahwa
titik perbedaan terletak apakah Ismuba itu hanya di teks, buku, hanya disampaikan di kelas atau menjadi living value seluruh guru-guru di sekolah Muhammadiyah. 

Otomatis hal ini akan menjadi faktor determinan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk dapat berkiprah, sehingga pelayanan kepada siswa dan masyarakat betul-betul prima. 

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Solo, sekaligus guru Ismuba, Suratman, S.Pd.I., mendukung penerapan kurikulum baru Ismuba. 

Menurut Suratman, penerapan lebih bagus karena melibatkan semua guru dan terintegrasi dengan mata pelajaran umum.

“Kurikulum Ismuba lebih mengedepankan orientasi dan implementasi di lapangan. Artinya tidak banyak teori, namun banyak praktek sehingga tertanam karakter-karakter Ismuba di siswa dan menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Suratman di hadapan 180 orang tamu. 

Semoga tulisan tentang Majelis Pendidikan PDM Solo gelar workshop, sebut akan keluarkan kurikulum baru, bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***

Editor : Asarela Astrid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network