Gajah putih yang diperankan Kukuh, mahasiswa program studi Teater ISI Surakarta ini merupakan lambang seekor gajah menolak dipindahkan dari Kebon Rojo Sriwedari, yang akhirnya mau diajak pindah ke Taman Jurug, cikal bakal Solo Safari, namun dengan tetesan air mata.
Selanjutnya adalah perhentian ketiga di jembatan danau, di mana di perhentian ini, para pengunjung banyak yang terpukau dengan kupu-kupu cantik, yang melenggak-lenggok menari dan menggoda.
Di jembatan danau ini tidak hanya ditunggu kupu-kupu, tetapi pengunjung juga disuguhkan gerak-gerak hewan lain seperti serigala, dalam perform Jalan Keselarasan yang diperagakan para penari Omah Mili.
Teriakan burung-burung di Aviary atau Bird Dome juga ikut menyemarakkan Solo Menari bertema Animal Movements ini, bahkan saat para penari menirukan gaya burung-burung, serta suara burung, kehebohan para burung pun terdengar sangat meriah.
Penampilan para penari yang tergabung dalam kelompok Jogedans pun terlihat luar biasa, gerakan tangan, kaki dan tubuhnya menyerupai gerakan burung-burung.
Keluar dari Aviary atau Bird Dome, penampilan kelompok tari Artisomya dalam penampilan berjudul Kuncen juga mampu menyedot banyak perhatian.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait