"Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, proses belajar menari ini justru menjadi daya tarik wisatawan, terkhusus wisatawan mancanegara. Bahkan terdapat beberapa turis dari Eropa seperti Jerman dan Belanda datang khusus ke GWK untuk menyaksikan pementasan belajar seni tari Bali," ujar Stefanus.
Ditambahkan Stefanus, salah satu
kegiatan rutin yang diadakan GWK setiap hari adalah pementasan tari reguler di setiap jam, yakni pementasan reguler berupa 15 pertunjukan tari oleh sanggar milik GWK termasuk Tari Kecak,
dikolaborasikan dengan Ogoh-ogoh.
Banyaknya program-program budaya ditampilkan GWK Cultural Park, disebutkan Stefanus sebagai upaya menjaga nilai-nilai warisan budaya yang harus dirawat, dipertahankan dan dilestarikan bersama.
Semoga tulisan tentang Garuda Wisnu Kencana dukung literasi budaya lewat GWK menari ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait
