Gunungan disebutkan Lusiyanto memiliki dasar yang besar, dengan filosofi bahwa saat hendak mencapai puncak, harus melalui dasar selangkah demi selangkah.
"Seorang atlet nasional apalagi yang mencapai perjuangan hingga tingkat internasional, selalu dimulai dari bawah atau dasar, tidak ada sejarahnya atlet Indonesia langsung naik ke puncak," usai guru yang banyak senyum ini.
Untuk para atlet SD Pangudi Luhur St
Timotius Surakarta, pria yang biasa disapa Pak Lusi ini memberikan dorongan agar mau merangkak dari bawah untuk menuju puncak prestasi.
Karena itu, gunungan yang dikirab dari sekolah menuju Benteng Vastenburg melalui jalan Imam Bonjol, jalan Slamet Riyadi dan jalan Sudirman ini disusun dari alat olahraga yang berukuran besar, yang menjadi dasar dan kekuatan menuju ke puncak.
"Dasar menuju puncak, supaya merah putih di tahun 2045, ketika Indonesia masuk generasi emas tidak ada lagi generasi yang manja, tetapi menjadi generasi yang kuat," dorongnya.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait