BADUNG, iNewsbadung.id - Sekda Badung hadiri karya melaspas dan mupuk pedagingan, lestarikan adat budaya dan agama di Balai Banjar Kelan Abian, Desa Adat Kelan.
Karya melaspas, mecaru rsi gana dan mupuk pedagingan ini merupakan tanda selesainya renovasi, bertepatan dengan rahina Tilem sasih Jiyestha, Jumat (19/5/2023).
Dilansir iNewsbadung.id dari laman resmi Setda Kabupaten Badung, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa menyebutkan jika renovasi Balai Banjar Kelan Abian ini representatif agar difungsikan sesuai fungsi sosial untuk lestarikan adat, agama, budaya, serta seni sehingga semua kegiatan sosial dapat terlaksana dengan baik.
Diharapkan Sekda Badung agar Balai Banjar benar-benar menjadi tempat berkumpul warga masyarakat di Krama Banjar Adat Kelan Abian, Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta.
Sekda Adi Arny menambahkan, bahwa kegiatan ini tidak hanya membangun balai banjar menjadi sangat representatif, namun juga memelihara agar balai banjar tetap bagus.
Menurut Adi Arnawa, performa saat ini adalah menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga meskipun saat ini adalah tahun politik, namun diharapkan tidak sampai terkotak-kotak di Krama Kelan Abian.
Sekda Badung menghimbau agar masyarakat selalu menjaga persatuan, karena akan berdampak terhadap pariwisata.
Hal ini diakui Sekda Adi Arnawa adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam membantu krama Kelan Abian, di mana membangun balai banjar melalui dana hibah dengan anggaran perubahan tahun 2022, yang merupakan PAD dari pariwisata.
"Sekali lagi saya menyambut baik, serta mengharapkan semua komponen Krama Kelan Abian bersatu,” ujar Sekda Adi Arnawa.
Terkait renovasi yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung, Wayan Sukerana, Bendesa Adat Kelan Wayan menyampaikan terima kasih atas hibah yang sudah diberikan untuk renovasi balai banjar.
Masyarakat Kelan Abian, disebutkan Bendesa Adat Kelan, akhirnya memiliki balai banjar yang bagus, setelah mendapatkan hibah renovasi dari Bupati Badung senilai Rp4,6 miliar.
"Balai banjar ini dapat kami jadikan tempat melestarikan agama, dresta, adat dan tradisi di Desa Adat Kelan," jelas Wayan Sukerana.
Karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Oka Manuaba dari Griya Toko Intaran Sanur ini juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Bali (I Bagus Alit Sucipta), anggota DPRD Kabupaten Badung (I Nyoman Graha Wicaksana), Camat Kuta (D. Ngurah Bayudhewa), Lurah Tuban (I Dewa Gede Saka Putra), dan masyarakat setempat.
Semoga tulisan tentang Sekda Badung hadiri karya melaspas dan mupuk pedagingan, lestarikan adat budaya dan agama ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, sehingga semakin banyak orang mendapatkan informasi menarik dan baik. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait