Strategi Dakwah Sunan Kudus, Mengikat Sapi di Halaman Masjid

Airlangga Maryanto
Uniknya strategi dakwah Sunan Kudus, antara lain mengikat sapi di halaman masjid. Foto : okezone

Untuk mengundang para jamaah agar segera datang ke masjid, Sunan Kudus menabuh bedug bertalu-talu, dan setelah jamaah berkumpul, Sunan Kudus segera mengumumkan kapan persisnya hari pertama puasa.

Cara berdakwah berikutnya yang dipakai oleh Sunan Kudus dalam  mendekati masyarakat adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. 

Hal itu terlihat dari bentuk arsitektur Masjid Kudus, dimana bentuk menara, gerbang dan pancuran atau padasan wudhu pun konon melambangkan delapan jalan Budha. 

Ini merupakan sebuah wujud kompromi dan toleransi yang dilakukan Sunan Kudus untuk mengenalkan Islam. 

Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan, dimana kisah tersebut disusun secara berseri, sehingga masyarakat tertarik mengikuti kelanjutannya. 

Sebuah pendekatan yang sepertinya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah, dan dengan begitu Sunan Kudus mengikat masyarakat agar senantiasa mau datang ke masjid.

Secara umum metode dakwah Wali Songo dikenal dengan pendekatan kultural (budaya) sehingga memberikan watak Islam yang ramah, damai, dan toleran.  

Masing-masing wali memiliki keunikan sendiri-sendiri sejalan dengan watak sosial dan budaya daerah yang disinggahi para wali tersebut.

Strategi dakwah berikutnya yang dijalankan Sunan Kudus adalah pendekatan struktural kekuasaan, seperti diketahui dalam struktur “Dewan Wali” Sunan Kudus dipercaya sebagai Panglima perang di Kerajaan Demak Bintoro. 

Sunan Kudus juga dikenal sebagai “eksekutor” ketika terjadi ketetapan hukum atas sebuah masalah yang diputuskan Dewan Wali Songo. 

Strategi dakwah Sunan Kudus yang menggunakan pendekatan struktural kekuasaan yaitu dengan cara mengIslamkan penguasa atau ikut terlibat dalam pendirian kekuasan baru, seperti kesultanan Demak dan Cirebon.

Bahkan untuk memperkuat posisinya, 
Sunan Kudus ikut terlibat sebagai senopati di Kasultanan Demak.

Disamping berdakwah lewat jalur struktural kekuasaan, Sunan Kudus dalam memulai dakwah di daerah Kudus enam abad yang lalu juga melalui jalur pendekatan kultural atau budaya masyarakat setempat.

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network