Candi Plaosan, Jejak Toleransi Romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha Masa Jawa Kuno

Airlangga Maryanto
Tampilan Candi Plaosan, jejak toleransi romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha masa Jawa kuno , di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Klaten, Jawa Tengah. Foto : kemdikbud

Sisa struktur bangunan parit masih bisa dilihat di bagian timur dan barat candi. 

Candi Plaosan sekarang nampak eksotis seperti menyembul di tengah-tengah areal persawahan Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan.

Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama yang unik, dimana candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh wanita (Candi Wadon), dan candi di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki (Candi Lanang).

Sedangkan di bagian utara kompleks terdapat mandapa terbuka dengan beberapa arca Buddhis. 

Kedua candi induk ini dikelilingi 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung / arca Dhyani Boddha. 

Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.

Editor : Bramantyo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network