Mengungkap Makna Kain Tenun Paruki' dan Sarita bagi Masyarakat Toraja

Asarela Astrid
Kain tenun Toraja, kain paruki' dan sarita memiliki makna (IG @kaintenunindonesia_)

15. Digunakan Pemuka Agama 

Sementara kain sarita biasa digunakan parengnge' atau pemuka adat dan patungan bia' atau tomina, yang berarti pemuka agama.

16. Sakral 

Bagi masyarakat Toraja, kain sarita sangat sakral, karena digunakan sebagai hiasan dalam upacara rambu solo', atau upacara kematian.

17. Keturunan Bangsawan 

Kain sarita hanya boleh dikenakan keturunan bangsawan, dimana acara syukuran hanya diadakan di rumah Tongkonan. 

18. Menolak Roh Jahat 

Kain sarita juga dipercaya masyarakat Toraja dapat menolak roh jahat,karena itu kain sarita sering digunakan sebagai penghubung antara manusia dengan nenek moyang.

19. Tidak Hanya untuk Manusia 

Kain Sarita tidak hanya dikenakan manusia, namun juga hewan dan benda utama dalam upacara, dimana kain ini  biasanya dilingkarkan ke leher kerbau atau babi yang hendak disembelih.

20. Hiasan 

Penggunaan kain sarita juga dapat menjadi hiasan penari, dipasang di ujung lakkean (pondok tempat orang meninggal), dipasang di tiang rumah Tongkonan, serta menjadi hiasan peti mati.

21. Lambang Strata Sosial 

Motif Kain Sarita melambangkan strata sosial pemilik kain, dimana umumnya, bermotif babi, ayam, kerbau, ukiran matahari, serta tau-tau atau patung kayu, sebagai bentuk personifikasi orang yang telah meninggal. ***

Editor : Dian Burhani

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network