4. Alon-alon Waton Kelakon
Berarti pelan-pelan asal selamat, meskipun terdengar sederhana, filosofi ini memiliki makna mendalam, karena kita diajak selalu berhati-hati, ulet, waspada, dan berusaha maksimal menjalani hidup.
5. Mangan Ra Mangan Sing Penting Ngumpul
Artinya makan tidak makan, yang penting kumpul, bermakna berkumpul bersama sanak saudara jauh lebih penting dan berharga daripada sesuap nasi, dimana filosofi ini menjadi panduan masyarakat Jawa untuk memperhatikan kepentingan bersama, dibanding urusan pribadi.
6. Sak Bejo-bejone Wong Kang Lali Isih Bejo Wong Kang Eling Lan Waspodo
Falsafah hidup ini berasal dari kitab Ronggo Warsita, pujangga dari tanah Jawa, mengajarkan bahwa orang paling beruntung adalah orang yang selalu ingat kepada yang Kuasa dan berhati-hati dalam menjalani hidup.
7. Sapa Nandur, Bakalan Ngunduh
Filosofi ini berbicara tentang hukum karma, siapa yang banyak membantu orang lain, maka suatu hari nanti, dia akan mendapatkan karma baik, artinya diajak berlomba menanam kebaikan dimanapun berada, karena kelak kita akan mendapatkan buah dari hasil kerja keras.
8. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-aji, Sugih Tanpa Bandha
Memiliki arti menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, kesaktian tanpa ajian, kekayaan tanpa kemewahan, dimana mengajarkan kita menjadi pemberani, meski berjuang sendirian, selalu menjaga wibawa, dan selalu bersyukur.
9. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Falsafah Jawa ini mengandung makna jangan merasa paling pintar, nanti kita salah arah, dan jangan suka mencurangi, agar kita tidak celaka.
Nah, semoga falsafah Jawa yang merupakan salah satu pilar pendirian hidup ini bisa kita pegang teguh, sehingga bermanfaat sampai selamanya.** *
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait