Mengungkap Makna Falsafah Jawa, Direnungkan jadi Pedoman Hidup

Asarela Astrid
Falsafah hidup orang jawa yang penuh dengan makna dan arti (Foto: ilustrasi/Sasin Tipchai/Pixabay)

JAKARTA,iNewsbadung.id - Ada banyak sekali falsafah hidup di negeri ini yang dapat dijadikan pedoman hidup, salah satunya adalah falsafah Jawa.

Falsafah Jawa pun ada banyak, bahkan jumlahnya tidak terhitung, namun demikian setiap falsafah memiliki makna masing-masing. 

Apa makna falsafah Jawa, yang dapat direnungkan dan menjadi pedoman hidup, inilah 9 falsafah Jawa, yang dirangkum iNewsbadung.id dari Instagram resmi @swaragembira, sebuah revolusi seni budaya Indonesia. 

1. Urip Iku Urup

Hidup itu harus menyala, dimana filosofi ini mengajak manusia untuk membuat hidupnya menyala, membantu orang-orang di sekitar, dan harus menjadi bermanfaat. 

2. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman

Artinya, agar jangan mudah heran, mudah menyesal, mudah terkejut, dan manja, dimana filosofi ini mengajarkan menjadi orang adaptif, dapat menerima semua keadaan, sehingga tidak menjadi beban untuk diri sendiri dan orang lain.

3. Nerima Ing Pandum

Falsafah Jawa ini mengajarkan kita untuk menerima segala pemberian, ikhlas menghadapi segala hal yang terjadi dalam hidup, sehingga tidak menjadi serakah dan menginginkan sesuatu yang bukan menjadi hak kita.

4. Alon-alon Waton Kelakon

Berarti pelan-pelan asal selamat, meskipun terdengar sederhana, filosofi ini memiliki makna mendalam, karena kita diajak selalu berhati-hati, ulet, waspada, dan berusaha maksimal menjalani hidup.

5. Mangan Ra Mangan Sing Penting Ngumpul

Artinya makan tidak makan, yang penting kumpul, bermakna berkumpul bersama sanak saudara jauh lebih penting dan berharga daripada sesuap nasi, dimana filosofi ini menjadi panduan masyarakat Jawa untuk memperhatikan kepentingan bersama, dibanding urusan pribadi.

6. Sak Bejo-bejone Wong Kang Lali Isih Bejo Wong Kang Eling Lan Waspodo

Falsafah hidup ini berasal dari kitab Ronggo Warsita, pujangga dari tanah Jawa, mengajarkan bahwa orang paling beruntung adalah orang yang selalu ingat kepada yang Kuasa dan berhati-hati dalam menjalani hidup.

7. Sapa Nandur, Bakalan Ngunduh

Filosofi ini berbicara tentang hukum karma, siapa yang banyak membantu orang lain, maka suatu hari nanti, dia akan mendapatkan karma baik, artinya diajak berlomba menanam kebaikan dimanapun berada, karena kelak kita akan mendapatkan buah dari hasil kerja keras. 

8. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-aji, Sugih Tanpa Bandha

Memiliki arti menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, kesaktian tanpa ajian, kekayaan tanpa kemewahan, dimana mengajarkan kita menjadi pemberani, meski berjuang sendirian, selalu menjaga wibawa, dan selalu bersyukur.

9. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka

Falsafah Jawa ini mengandung makna jangan merasa paling pintar, nanti kita salah arah, dan jangan suka mencurangi, agar kita tidak celaka.

Nah, semoga falsafah Jawa yang merupakan salah satu pilar pendirian hidup ini bisa kita pegang teguh, sehingga bermanfaat sampai selamanya.** *

Editor : Bramantyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network