BALI, iNews.id - Salah satu ancaman global yang serius adalah krisis pangan dunia. Peringatan soal itu sudah disampaikan Badan Pangan Dunia (FAO).
Sehingga dalam pembahasan G20 Sesi Ketahanan Pangan, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap, Indonesia serius membahas ketahanan pangan dengan paradigma kedaulatan dalam negeri.
“Artinya Indonesia mampu membangun ketahanan pangan tanpa ketergantungan dengan bahan yang kita tidak berdaulat. Alias yang masih harus kita impor. Termasuk bahan baku pupuk kimia dan obat-obatan serta vaksin ternak,” tandasnya (15/11/2022) di Bali.
Untuk itu, industri penunjangnya harus dibangun di sini, dengan bahan baku yang ada di sini.
Dikatakan LaNyalla, negara-negara G20 sudah menerapkan bioteknologi agrikultur. Termasuk AS, Brazil, Tiongkok dan India. Tetapi Indonesia masih mendiskusikan. Padahal kita memiliki Lembaga Riset dan Penelitian untuk itu.
“Bioteknologi terbukti sebagai jawaban atas perubahan iklim, krisis air, sekaligus pengurangan pestisida dan emisi karbon dunia. Itu jika orientasi bioteknologi dibaurkan dengan program lingkungan hidup dan energi hijau,” imbuhnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait