WONOGIRI, iNewsBadung.id - Sejumlah anggota kepolisian bersama BPBD serta TNI bersiaga di wilayah Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menyusul terjadinya serangkaian bencana alam di wilayah itu.
Ini karena intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Wonogiri, memicu terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah titik, termasuk di wilayah Paranggupito, pada Sabtu 5 November 2022 malam.
Salah satu wilayah yang mengalami dampak cukup parah adalah Desa Gunturharjo, di mana akses jalan utama menuju Pantai Nampu yang ada di desa ini terendam banjir setinggi 40 cm air.
Widi, Kadus Guntur mengatakan, banjir disebabkan luweng di area lokasi tersumbat. Sehingga berdampak genangan di sekitar permukiman.
Polisi bersama BPBD siaga bencana di wilayah Paranggupito
“Sejak Sabtu malam hujan deras. Sehingga ada 13 an rumah warga yang terendam. Ketinggian air mencapai 30-40 sentimete,” ujarnya pada Minggu 6 November 2022.
Pada Minggu siang, genangan mulai surut. Meski begitu, masih tersisa tujuh rumah yang tergenang, dan jalan utama menuju Pantai Nampu juga masih terendam.
Karena itu, para wisatawan yang akan menuju obyek wisata Pantai Nampu, diarahkan melewati jalan alternatif.
Meski terendam banjir, Widi menjelaskan bahwa sejauh ini tidak ada warga yang diungsikan dalam musibah ini.
Hanya saja, sejumlah barang dan hewan ternak diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Tidak ada korban jiwa, namun ada sekitar 14 ekor sapi dan puluhan kambing yang diungsikan,” terangnya.
Sedangkan Camat Paranggupito Catur Susilo secara terpisah mengatakan bahwa, berdasarkan laporan yang didapatnya, banjir terjadi di sejumlah dusun di Desa Gudangharjo, Paranggupito, Gunturharjo, Johunut, dan Sambiharjo.
“Sampai minggu sore ini yang masih ada genangan cuma di Dusun Guntur, Desa Gunturharjo,” ungkap dia.
Sementara musibah lainnya yakni tanah longsor terjadi di Dusun Plawon Desa Gunturharjo.
Untuk korban jiwa dalam musibah ini dipastikan tidak ada. Namun petugas masih menghitung jumlah kerugian materi akibat bencana itu.
“Tidak ada korban jiwa akibat musibah ini. Kerugian materi masih kami hitung,” tuturnya.
Saat ini pihak Kepolisian setempat yakni Polsek Paranggupito, Koramil bersama BPBD bersiaga di lokasi-lokasi yang terkena bencana.
"Petugas dengan peralatan lengkap telah bersiaga di wilayah Paranggupito, untuk mengantisipasi hal-hal buruk bila terjadi bencana alam," jelas Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasubsi Penmas Aiptu Iwan Sumarsono.
Beberapa perlengkapan seperti gergaji chainsaw, perahu karet, pelampung, tali telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Gergaji chainsaw dibutuhkan untuk memotong batang-batang pohon yang tumbang dengan cepat, sehingga memudahkan proses evakuasi.
Lalu perahu karet dibutuhkan untuk mengevakuasi warga yang wilayahnya terendam banjir.
Tak ketinggalan pasokan sembaki juga disiapkan untuk membantu warga yang mengalami kelaparan akibat bencana yang terjadi.
"Kapolres langsung mengerahkan pasukan untuk siaga. dan saat ini total ada 30 personil Sabhara yang disiagakan di wilayah Paranggupito, sebagai bagian dari siaga bencana," pungkas Iwan.***
Editor : Klasik Herlambang
Artikel Terkait