Sementara Panitera PN Kelas IA Denpasar, Rotua Roosa Mathilda Tampubolon mengatakan protes ini terjadi karena adannya kesalahan komunikasi. Di mana setelah selesai dilakukan upacara oleh pemangku, pihaknya langsung memecahkan sedikit bagian dari palinggih menggunakan alat berat.
Namun, ternyata masih ada satu bagian proses upacara. Atas hal itulah, pemilik lahan itu mengamuk dan membuang material ke tengah jalan.
"Pihak pekerja tidak salah, dia tidak tahu kalau masih ada upacara lagi. Ternyata masih ada. Inilah yang menyebabkan pemilik lahan marah. Tapi semua sudah selesai, Pemilik lahan juga sudah bersedia untuk dilakukan pembongkaran lanjutan," ungkapnya di lokasi.
Beberapa lahan di Jalan Nusa Dua Selatan terkena pelebaran jalan jelang event KTT G20 yang akan digelar pada bulan November mendatang.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait