get app
inews
Aa Text
Read Next : Perempuan Ini Luar Biasa Pisahkan Driver Ojol Baku Hantam dengan Customer yang Tak Mau Bayar

4 Tahun Bali Kolaps di Hantam Pandemi, Giliran Outlet Modern Gempur.Pulau Seribu Pura 

Jum'at, 08 November 2024 | 17:43 WIB
header img
Pasar Seni Gueangan Sukiwati Bali mulai bangkit (Foto: iNewsbadung.id/Bramantyo)

Mulai dari pakaian tradisional seperti baju dan kain pantai, baju barong hingga kaos dengan desain khas Bali. 

Selain pakaian, pasar seni Guwang juga menawarkan beragam kerajinan seni, termasuk lukisan, patung khas Bali, dan aksesoris seperti kalung, gelang, dan topi. 

Kemudian juga ada aneka oleh-oleh makanan khas Bali seperti pie susu, salak, kacang disco dan lainnya. 

Menurut pedagang pasar Guwang Sukowati, Ni Wayan Sudiyani, kondisi pasar sepi dalam empat tahun terakhir. Selain sempat terpirik setelah dihajar pandemi, para pedagang ini pun dihadaoi dengan menjamurnya outlet modern atau pusat oleh-oleh. Bahkan ditambah saat pandemi Covid-19 lalu. 

"Sebelum ada pusat oleh-oleh, dulu ramai, sekarang ya gini, menurun. Jadi sepi," kata dia kepada Espos. 

Dia mengatakan rombongan wisatawan terutama anak-anak sekolah, instansi pemerintah banyak diarahkan oleh biro perjalanannya ke pusat oleh-oleh.

Sehingga pasar menjadi sepi. Pendapatannya pun turun hingga 50 persen lebih. Padahal, menurut Made Suganda, Pasar Guwang Sukowati tetap memiliki ciri khas sebagai pasar tradisional yang menyuguhkan transaksi tawar-menawar dengan harga yang lebih murah dibanding toko pusat oleh-oleh.

Hal ini seharusnya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk lebih memilih pasar Guwang Sukowati dibanding outlet modern. 

"Kan kita tradisional, bisa nawar, kalau disana kan sudah pakai banderol. Disini lebih murah, karena ada enam kaos itu Rp100.000. Itu jauh lebih murah kalau dari pusat oleh-oleh. Kami paling hanya ambil untung Rp2.000 sampai Rp5.000 saja," katanya.

Made Suganda mengatakan saat ini pedagang di Pasar Seni Guwang Sukawati hanya bertahan di tengah menjamurnya pusat oleh-oleh. 

Dia pun berharap, Pasar Guwang Sukowati bisa lebih maju dan kembali ramai di masa mendatang.

 "Ya semoga kedepan pasar lebih baik, agar kita bisa bertahan disini dan semoga tamu lebih banyak berdatangan kesini," harapnya.

Senada disampaikan pedagang lain Ni Wayan Wulandari, di era 2021, pandemi Covid yang ditakutkan paran pedang. Kini, keberadaan pusat oleh-oleh menjadi momok besar bagi pedagang pasar setempat. 

"Di sini dulu rukonya full, tapi sekarang banyak yang kosong," ujarnya. 

Namun, diakui Ni Wayang Wulandari, keramaian wisatawan juga dipengaruhi oleh kondisi hari libur masyarakat. 

Bahkan terdapat momentum kunjungan wisatawan didominasi warga mancanegara dibanding pelancong domestik. 

"Waktu ini pas bule banyak. Kalau wisatawan lokal sudah agak jarang, lebih banyak di bawah ke pusat oleh-oleh," ujarnya. 

Pasar Seni Guwang memiliki lokasi strategis yang mudah diakses dari berbagai objek wisata populer di Bali, seperti Ubud dan pusat Ibukota Denpasar. 

Di pasar Guwangan jumlah pedagang sebanyak 500 menjadi 200. Meskipun demikian, Pasar Seni Guwang tetap menjadi alternatif menarik bagi para pengunjung yang mencari suasana berbelanja.

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut