Keterlibatan figur nasional dalam politik lokal hanya akan merusak fondasi demokrasi.
"Gibran, sebagai wakil presiden terpilih, seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga netralitas dan integritas demokrasi, bukan justru menjadi bagian dari masalah," sebut Yosep.
Jika demokrasi Solo ingin tetap kuat, maka figur seperti Gibran harus menjaga jarak dari politik praktis dan fokus pada tanggung jawabnya sebagai calon pemimpin nasional yang menjaga keadilan dan integritas demokrasi.
Yosep juga meminta Bawaslu, agar jangan terjebak pada aturan formal, karena proses politik merupakan pendidikan politik langsung, paling berharga buat rakyat, terutama generasi muda.
"Etika dan moral baik dalam demokrasi harus dikedepankan," pungkas Yosep.
Semoga tulisan tentang SEMPAL Kecam Cawe-cawe Dinasti Politik Jokowi dalam Pilkada, Minta Bawaslu Lebih Pro Aktif, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid