Pameran 70 tahun Srimulat tak pernah tamat ini juga mendapatkan apresiasi dari The Sunan Hotel, di mana hotel yang memiliki tagline Solo, ya Sunan ini sangat bangga dengan pencapaian yang sudah dilakukan Srimulat.
Retno Wulandari, General Manager The Sunan Hotel mengungkapkan bahwa tagline Solo, ya Sunan bukan saja merepresentasi bagaimana seorang tamu akan membuat pilihan hotel di Solo, namun juga menciptakan ingatan para tamu tentang tanggungjawab moral, bahwa tidak hanya hospitality Solo yang akan disuguhkan, seperti kuliner Kota Solo, namun juga mendukung semua kegiatan yang menampilkan tokoh-tokoh Kota Solo yang sudah memberi kontribusi bagi kota, termasuk Srimulat.
"Srimulat lahir di Kota Solo, sehingga generasi muda sekarang perlu merasakan bagaimana generasi waktu itu jika sudah menunggu waktunya muncul musik khas Srimulat, dengan kekhasan para pemain seperti Gepeng yang selalu membawa serbet, Bu Jujuk yang selalu cantik, jadi primadona dan mbak Nunung yang genit dan lucu," urainya.
Selain dihadiri beberapa awak media, jumpa pers ini juga disaksikan salah satu putri Djujuk Djuariah, yakni Mya Permata dan menantu Quirinto Endi.
Semoga tulisan tentang jelang 70 tahun Srimulat tak pernah tamat, dua museum di Jateng dan Jatim ajak masyarakat bernostalgia ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan silahkan share serta nantikan tulisan lain hanya di iNewsbadung.id sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid