Heri Gendut juga mengungkapkan rasa syukur atas dorongan yang diberikan pendiri Museum Gubug Wayang Mojokerto, yang meminta dirinya membuat buku Srimulat lanjutan.
Menurut Heri, buku Srimulat kedua ini juga bercerita tentang perjalanan Teguh Srimulat saat masih berpacaran dengan istrinya, Srimulat, sampai membentuk keroncong, serta perjalanan menetap di Surabaya tahun 1961 menuju Jakarta dan Solo.
Bagi Heri Gendut, Srimulat akan tetap ada dan tidak pernah tamat, bahkan paska meninggalnya Teguh meninggal, yang sudah dicatatnya.
Sementara Koko, putra Teguh Srimulat dengan primadona Srimulat Djujuk Djuariah mengungkapkan sudah mengabarkan kegiatan ini pada semua anggota Srimulat yang masih tersisa, seperti Rohana, Tesi dan lainnya.
Namun, pemilik nama lengkap Eko Saputro ini mengaku tidak dapat memberikan kepastian kehadiran personil Srimulat.
"Keluarga Srimulat sudah diberitahu akan ada pameran ini, dan berharap dapat hadir," jelas Koko.
Editor : Asarela Astrid