BADUNG, iNewsbadung.id - Kopi Malabar memiliki cita rasa berbeda, di mana komoditas hasil perkebunan ini awalnya dihasilkan dari Priangan, Tanah Sunda yaitu di Pangalengan, Jawa Barat, tepatnya di pegunungan Malabar, hingga akhirnya dikenal sebagai A Cup of Java.
Puncak Malabar memiliki ketinggian 2.343 meter di atas permukaan laut (mdpl), di mana kondisi geografis dataran tinggi tersebut memiliki tanah sangat subur, dengan cuaca baik, sehingga sangat cocok untuk perkebunan kopi, hingga akhirnya dijuluki kopi Malabar.
Varietas kopi yang baik untuk kawasan ini adalah kopi Arabika, karena jenis ini sangat cocok untuk ketinggian di atas 1.500 mdpl.
Kopi, awalnya ditanam Pemerintah Belanda, di mana dari beberapa sumber disebutkan jika Belanda telah berhasil mencuri tanaman kopi dari Mocha di tahun 1616.
Mocha adalah sebuah kota pelabuhan yang begitu ramai, bahkan menjadi pusat perdagangan kopi di Yaman.
Dari sinilah, di tahun 1696, bibit kopi akhirnya dikirim Walikota Amsterdam Nicolas Witsen ke Indonesia, serta diterima Adrian Van Ommen di Malabar, India, hingga akhirnya dibawa ke Batavia.
Editor : Asarela Astrid