SOLO, iNewsbadung.id - Pensi dan gelar karya siswa SD Pangudi Luhur Santo Timotius Surakarta jadi tanda akhir tahun pelajaran 2022 / 2023 yang mengesankan dan tidak terlupakan.
Pensi atau pentas seni yang digelar Kamis (22/6/2023) atau satu hari menjelang penerimaan rapot ini melibatkan hampir semua ekstrakurikuler yang dimiliki sekolah.
Sedangkan gelar karya siswa diadakan dua hari mulai Kamis (22/6/2023) sampai penerimaan rapot Jumat (23/6/2023), dengan memamerkan karya-karya siswa seperti puisi, kata-kata motivasi, karya mozaik, kain ecoprint, kain tie dye, dan lainnya.
Keterlibatan siswa dalam pensi tidak hanya terlihat di atas panggung, tetapi di bawah panggung pun ratusan siswa tampak menjiwai menarikan beberapa tarian seperti tari Semut yang ditampilkan semua siswa kelas 2, tari Gedruk Kepang kelas 3, dan tari Oglek diperagakan siswa kelas 4.
Alunan musik karawitan yang digabungkan dengan paduan suara, jimbe dan ensemble musik juga membuat banyak penonton yang tidak lain orang tua dan para siswa ikut terpesona.
Penampilan siswa ekstrakurikuler taekwondo juga ikut menghentak panggung, begitu pula lantunan Bahasa Mandarin yang dibawakan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Mandarin, banyak membuat decak kagum.
Begitu juga penampilan modern dance, dan tari diperagakan selaras sesuai irama dan kelenturan gerakkan badan dan tangan para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler modern dance dan tari.
Penampilan akting siswa-siswi anggota ekstrakurikuler teater juga nyaris sempurna, terkesan alami dan polos, tanpa beban dan lancar, saat menyajikan drama berjudul Sahabat Jagoan.
Sedangkan gelar karya siswa dapat dilihat di setiap kelas yakni kelas satu dan kelas empat yang sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Karya-karya yang dipamerkan di dalam kelas diletakkan secara rapi, ditata dengan indah, bahkan untuk gelar karya kelas empat ditata cantik dalam parcel-parcel dari karton bekas yang sudah dilapis kertas kado.
Parcel-parcel cantik yang sudah ditutup plastik dan hiasan pita-pita ini dibuat sendiri oleh setiap siswa, dan ditata semenarik mungkin di atas meja-meja.
Ibarat ruang pamer, kelas-kelas pun sudah disulap menjadi ruangan pamer yang indah, menarik pengunjung, dengan dekorasi beraneka ragam, cantik dan indah.
Dekorasi-dekorasi ini dibuat secara mandiri oleh para orang tua, dimana setiap kelas memiliki ciri dekor yang berbeda-beda.
Meskipun memiliki model dekor berbeda-beda, namun secara umum kelas yang mengikuti gelar karya menghias dengan sentuhan tema alam dan budaya, seperti hiasan bunga yang menjuntai, daun, kain batik, kain jumputan, rumbai-rumbai, wayang, gebyok ukiran, dan lainnya.
Salah satu dekorasi ruang kelas 4 yang ikut berpartisipasi dalam Pensi dan Gelar Karya SD Pangudi Luhur Santo Timotius Surakarta. Foto : iNewsbadung.id / Asarela Astrid
Intan Sri Rahayu, humas kelas 4F, sekaligus orang tua Oswald B. Kurniawan, mengaku senang dapat terlibat dalam menghias kelas.
Meskipun banyak orang tua yang bekerja, namun dukungan orang tua diakuinya sangat luar biasa terlibat menyemarakkan gelar karya siswa.
Kerjasama erat orang tua dikatakan Intan mampu menghasilkan dekorasi secara totalitas dan luar biasa, meskipun paling akhir mendekor namun banyak orang kagum dengan hasil dekorasi kelas 4F.
"Banyak orang tua ingin ikut membantu dekor, namun karena terhalang bekerja, maka kami sepakat untuk melakukannya sesudah pulang kerja, atau diatas jam 18.00 wib," ungkap Intan.
Maria Priska Tyas Ayu Wardhani, S.Pd., Ketua Panitia Pensi dan Gelar Karya SD Pangudi Luhur Santo Timotius Surakarta mengatakan bahwa pensi ini merupakan kegiatan tahunan yang biasa dilakukan di akhir tahun pelajaran, namun karena terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun, maka kegiatan baru dapat terlaksana.
Sedangkan gelar karya diakuinya baru diterapkan tahun ini, mengingat tahun ini menggunakan kurikulum merdeka yang diterapkan hanya untuk kelas 1 dan kelas 4.
Miss Priska, demikian perempuan cantik ini biasa disapa merasa senang karena antusias para siswa yang menyambut gembira, setelah diumumkan akan diadakan pensi setiap akhir tahun pelajaran.
Ditambahkan Priska, digelarnya pensi ini adalah menampilkan apa yang sudah dipelajari atau latih dalam ekstrakurikuler selama satu tahun, sehingga muncul kebanggaan dari para siswa.
Terkait meriah dan menawannya dekorasi kelas yang dilakukan orang tua siswa, Irinius Puguh Pambudi, S.Pd., bagian kesiswaan SD Pangudi Luhur Santo Timotius ini mengaku sangat kagum dengan semangat para orang tua.
Pria yang biasa dipanggil Yus ini tidak melihat adanya jor-joran dalam dekorasi yang dilakukan orang tua, mengingat sekolah tidak memberikan kewajiban untuk menghias kelas, dan tidak dilombakan.
"Ini bukan jor-joran, karena dekorasi tidak melibatkan orang luar, hanya orang tua yang saling mendukung menggunakan properti yang dimiliki setiap orang tua," ujar guru olahraga ini saat ditemui iNewsbadung.id.
Ditambahkan Yus, keterlibatan orang tua dalam menghias kelas dikarenakan kesibukan para guru, terutama walikelas dalam mempersiapkan rapot, sehingga muncullah ide untuk menggandeng orang tua.
Gelar karya adalah program wajib yang diterapkan bagi kelas 1 dan 4, sehingga tidak wajib bagi kelas 2, 3, 5 dan 6 untuk terlibat, namun Yus menjelaskan, sekolah hanya meminta berpartisipasi dalam gelar karya dengan mengirimkan lima karya terbaik setiap kelas untuk didisplay di halaman sekolah.
Semoga tulisan tentang SD Pangudi Luhur Santo Timotius Surakarta tandai akhir tahun pelajaran dengan pensi dan gelar karya yang wow ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid