4. Petunjuk Mencari Tirta
Saat itu Raja mendapatkan petunjuk agar mencari Tirta Salaka, sehingga ia
mengutus seorang brahmana agar menemukan tirta, hingga sampailah di sebuah gua Kereban Langit, dimana di gua ada seorang pertapa. Brahmana pun menceritakan tujuan dan akhirnya diketahui bahwa ada sebuah mata air di dalam Gua Kereban Langit dengan air suci yakni Tirta Salaka.
5. Air Suci untuk Permaisuri
Air suci Tirta Salaka tersebut akhirnya diberikan kepada permaisuri, hingga akhirnya sang permaisuri hamil, melahirkan anak kembar buncing bernama Sri Masula dan Sri Masuli.
6. Dipercaya Memberikan Anugerah
Sejak saat itu, Pura Kereban Langit dengan air suci yang mengalir di dalam gua tersebut dipercaya dapat memberikan anugerah bagi mereka yang belum memiliki keturunan atau kesulitan memiliki anak.
7. Tempat Melukat
Pura Kereban Langit memiliki tempat melukat, di sebelah selatan pura terdapat sebuah beji yang memiliki lima buah pancuran dengan air jernih dari mata air alami, dimana sebelum memulai sembahyang, umat akan membersihkan diri serta mensucikan diri di pancuran.
8. Untuk Pelinggih
Jika ingin memohon atau nunas anugerah, dihimbau membawa satu buah pejati untuk pelinggih dalam gua, serta memperbanyak membawa canang sari untuk pelinggih di areal pura atau tempat (genah) melukat di pancuran.
9. Piodalan
Pelaksanaan piodalan di pura ini bertepatan pada hari Buda Wage Ukir dan hari raya lain seperti Saraswati, Siwarati, Banyupinaruh, Purnama dan Tilem, sehingga banyak warga datang bersembahyang.
Editor : Asarela Astrid