get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal Pemadaman Listrik Bali Hari Ini 5 Mei 2025, Cek Wilayah Terdampak dan Penyebab Blackout

Peringatan 1 Abad Walter Spies: Film "ROOTS" Bongkar Sisi Gelap & Terang Bali Modern

Kamis, 15 Mei 2025 | 21:18 WIB
header img
Seratus Tahun Jejak Walter Spies di Bali: Pameran dan Film ROOTS Ungkap Warisan Kontroversial Sang Maestro (Foto: iNewsbadung. id/Buruan ikutan)

DENPASAR, iNewsbadung. id - Tepat satu abad setelah kedatangannya yang mengubah lanskap seni dan pariwisata Pulau Dewata, Bali akan mengenang sosok kontroversial namun berpengaruh, Walter Spies, melalui pameran dan serangkaian pemutaran film bertajuk "ROOTS".

Acara yang berlangsung mulai 21 Mei hingga 14 Juni 2025 ini tidak hanya menampilkan karya-karya ikonis Spies, tetapi juga menayangkan film dokumenter "ROOTS" karya Michael Schindhelm yang secara kritis menelisik warisan sang seniman Jerman dan dampaknya bagi Bali masa kini.

Walter Spies, seorang pelukis kelahiran Moskow, menginjakkan kaki di Bali pada tahun 1925 dan menjadikannya rumah hingga akhir hayatnya yang tragis di usia 47 tahun. Lebih dari sekadar pelukis, Spies adalah seorang multitalenta: koreografer, desainer, naturalis, fotografer, kurator, hingga konsultan film. 

Karyanya berhasil memperkenalkan keindahan dan ketenangan Bali ke mata dunia, menarik perhatian wisatawan mancanegara dan meletakkan fondasi bagi industri pariwisata yang kini mendominasi pulau ini.

Salah satu warisan abadi Spies adalah pendirian Pitamaha, sebuah persatuan seniman Bali yang revolusioner, bersama tokoh-tokoh penting lainnya seperti Rudolf Bonnet, Tjokorda Gde Agung Sukawati, dan I Gusti Nyoman Lempad.

Pitamaha menjadi pionir gerakan seni Bali modern pada era 1920-an hingga 1930-an, mendorong inovasi dan perkembangan ekspresi artistik lokal.

Tak hanya itu, kolaborasi Spies dengan penari Bali Wayan Limbak pada tahun 1930-an melahirkan Tari Kecak, sebuah adaptasi magis dari ritual Sanghyang yang kini menjadi ikon budaya Bali dan dikenal di seluruh penjuru dunia.

Namun, di balik kontribusinya yang signifikan, sosok Spies juga menyimpan kontroversi. Gaya hidupnya sempat menimbulkan kecurigaan di kalangan pejabat kolonial. 

Kendati demikian, masyarakat lokal sangat menghormatinya atas dedikasinya dalam mempelajari, mengadopsi, dan mengembangkan seni tradisional Bali.

"ROOTS": Mengupas Luka dan Harapan Bali di Bawah Bayang-Bayang Warisan Spies
Film dokumenter "ROOTS" karya Michael Schindhelm hadir sebagai penjelajahan mendalam dan jujur terhadap warisan Walter Spies dalam konteks Bali kontemporer. 

Setelah sebelumnya menulis buku biografi Spies, Schindhelm kini menghadirkan visualisasi yang mempertanyakan secara kritis isu-isu krusial yang dihadapi Bali saat ini: degradasi lingkungan, masalah sosial dan budaya, serta sejarah kelam kemanusiaan, termasuk tragedi 1965/66.

Proses pembuatan film ini melibatkan kolaborasi erat antara Schindhelm dan seniman lokal Bali, termasuk Agung Rai (ketua Walter Spies Society), I Wayan Dibia (murid terakhir Wayan Limbak), serta seniman muda seperti Dewa Ayu Eka Putri, Tutangkas Hranmayena Putu, Made Bayak, dan Gus Dark. 

Melalui perspektif mereka, film ini mengungkap sisi terang dan gelap dari warisan budaya bersama, menyoroti keunikan budaya asli yang dinamis sekaligus dampak negatif pariwisata massal, polusi, dan urbanisasi.

Karya pameran dari Made Bayak dan Gus Dark secara khusus merespons isu-isu kontemporer Bali, seperti pengkhianatan negara, ketahanan spiritual, ancaman terhadap alam, dan trauma genosida 1965/66. Karya-karya ini terjalin dalam narasi sinematik film "ROOTS", memberikan dimensi yang lebih dalam dan kontekstual terhadap kisah Walter Spies.

Jadwal Pemutaran Film "ROOTS" di Berbagai Lokasi Ikonik Bali:

 * Kulidan Kitchen and Space: 21 Mei 2025
 * Danes Art Veranda: 22 Mei 2025
 * ARMA: 25 Mei 2025
 * Taman Baca Kesiman: 27 Mei 2025
 * ISI Bali: 28 Mei 2025
 * STIKOM Bali: 3 Juni 2025
 * Uma Seminyak: 8 Juni 2025
 * ARMA: 14 Juni 2025 (Penutupan)

Selain pemutaran film, akan diadakan pula kompetisi ulasan film "ROOTS" khusus untuk siswa sekolah, sebagai upaya untuk melibatkan generasi muda dalam memahami warisan budaya dan tantangan Bali masa kini.

Arsitek terkemuka Bali, Popo Danes, menyambut baik kehadiran film "ROOTS". Menurutnya, pemutaran film dan diskusi yang akan digelar bersama Michael Schindhelm akan menjadi pengingat penting bahwa kondisi Bali saat ini adalah hasil dari perjalanan panjang dan kompleks. 

Hal ini dianggap krusial bagi generasi sekarang yang cenderung mengabaikan proses dan terburu-buru menginginkan hasil instan.

Pameran dan pemutaran film "ROOTS" diharapkan dapat menjadi momentum refleksi bagi masyarakat Bali dan para pemangku kepentingan untuk menavigasi warisan masa lalu dan merumuskan masa depan pulau ini secara lebih bijaksana dan berkelanjutan. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan dan berdiskusi tentang kisah yang membentuk Bali hari ini.***

 

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut